Peran Manusia dalam Perubahan Peradaban
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari
hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi
di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua
himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan
kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam
kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan
terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah
keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi
dimanapun tempatnya.
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa
dari berbagai segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam
masyarakat itu “bergerak” (direction of change)”, yang jelas adalah
bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan
tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak
kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula
bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.
Perubahan adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik
tentunya merupakan hasrat dari setiap individu maupun organisasi.
Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan
bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju.
Konsep kebudayaan adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai
tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan,
teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Kebudayaan
bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau
pergeseran.
Keharusan sejarah, kita semua terus menerus berhadapan dengan sejarah
perkembangan peradaban bangsa yang bergerak ke depan dan tak pernah
balik. V. Gordon Childe seorang arkeolog, mendefinisikan peradaban
sebagai suatu transformasi elemen-elemen budaya manusia, yang berarti
transformasi dalam penguasaan tulis-menulis, metalurgi, bangunan
arsitektur monumental, perdagangan jarak jauh, standar pengukuran
panjang dan berat, ilmu hitung, alat angkut, cabang-cabang seni dan para
senimannya, surplus produksi, system pertukaran atau barter dan
penggunaan bajak atau alat bercocok tanam lainnya.
Bila kita amati secara lebih mendasar lagi, tingkat peradaban manusia
terekspresikan dalam tiga indikator utama yaitu bahasa, budaya (segala
bentuk dan ragam seni, ilmu pengetahuan dan teknologi) dan agama.
Selanjutnya, ketiganya menjadi ciri suatu ras atau bangsa tertentu,
beserta suku-sukunya dalam perwilayahan geografisnya masing-masing. Akan
tetapi dalam memaknai perubahan peradaban kita harus berpedoman bahwa
tidak semua yang kontemporer itu baik dan sebaliknya tidak semua yang
lama itu usang dan tidak relevan dengan kehidupan saat ini. Dalam
kacamata budaya, bangsa yang besar belajar untuk mengganti apa yang
buruk dari budayanya, dan menjaga hal yang baik dari budayanya.
Perubahan peradaban yang dimaksud pada alinea sebelumnya, prosesnya
harus didesain dengan kesadaran, kesengajaan, kebersamaan, dan komitmen,
yang didasarkan atas nilai-nilai kehidupan yang benar. Selanjutnya
melalui pendidikanlah, kita dapat berharap wujudnya yaitu dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kehidupan yang cerdas inilah yang patut
menjadi dasar sebuah peradaban yang kokoh dan sehat. Pendidikan adalah
syarat mutlak berkembangya peradaban. Tanpa pendidikan yang memadai,
tidak aka nada SDM yang mampu membawa perubahan peradaban ke arah yang
lebih baik.
Melalui fungsi pendidikan dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka akan lahirlah generasi yang mampu melaksanakan
prinsip how to change the world (bagaimana mengubah dunia) bukan hanya
how to see the world (bagaimana melihat dunia). Dan juga, how to lead
the change (bagaimana memimpin perubahan), dan bukan hanya how to follow
the change (bagaimana ikut dalam perubahan). Oleh karena itu, output
pendidikan harus diarahkan menjadi agen perubahan (agent of change). Di
sinilah peran pendidikan, di dalam rangka merekat keutuhan dan kesatuan
bangsa, menjadi amat sangat menentukan.
Perubahan peradaban biasanya dikaitkan dengan perubahan-perubahan elemen
atau aspek yang lebih bersifat fisik, seperti transportasi,
persenjataan, jenis-jenis bibit unggul yang ditemukan, dan sebagainya.
Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang bersifat rohani
seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni, dan
sebagainya. Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek
hubuingan sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari
bahwa sesuatu perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai
diantaranya elemen yang satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh
elemen yang lainnya.
Faktor- Faktor Penyebab Perubahan Peradaban
1. Globalisasi
Globalisasi merupakan faktor utama terjadinya perubahan. Globalisasi
adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global
itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek
penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baruyang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
2. Konflik sosial
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan peradaban dalam
suatu masyarakat. Contoh konflik kepentingan antara kaum pendatang
dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan
bersama-sama para transmigran.
3. Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan.
contoh bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan
dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus
beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga
terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
4. Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara
sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah
kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi
dengan lingkungan setempat.
5. Perdagangan
pedagang-pedagang besar yang berkeliling dunia selain berdagang mereka
juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga
terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
6. Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur suatu agama dari suatu negara ke negara lainnya
atau budaya suatu negara ke negara lainnya bersamaan dengan proses
perdagangan dunia yang terus berkembang sampai saat ini.
7. Peperangan
Kedatangan bangsa penjajah ke negara-n negara jajahan mereka umumnya
menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana
tersebut ikut masuk pula unsur- unsur budaya bangsa asing ke negara-
negara jajahan.
Perubahan Perdaban di Indonesia
Salah satu contohnya problematika peradaban di Indonesia yang timbul
akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa,
kesenian, juga yang terpenting kehidupan sosial. Akibat perkembangan
teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian
tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau
akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang
perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin
canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran
hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik
jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi,
masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat
mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan
terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya
telah “terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi. Contoh kasusnya ialah
seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita
temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh
anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang
dalam percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do, dan lain-lain).
Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa di suatu daerah.
PERANAN MANUSIA DALAM MENGUBAH PERADABAN
Diposting oleh
Pelajar
|
undefinedundefinedundefined
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
yuk bermain permainan tebak angka
Depoit hanya 20.000
bisa menang puluhan juta rupiah
gabung saja di sini
www.togelpelangi.com
Posting Komentar