I PERSOALAN YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA
Persoalan
bangsa saat ini saya nilai cukup banyak. Dari masalah ketahanan pangan,
penanganan bencana yang seharusnya ditangani dengan tepat dan cepat, pengangguran
akibat kurangnya lahan pekerjaan dan kualitas manusianya, pendidikan
yang seharusnya menjadi dasar dalam pembangunan bangsa namun tidak
terorganisir dengan baik, penanganan transportasi yang baru disadari
ternyata banyak masalah setelah terjadinya kecelakaan beruntun baik
darat, laut dan udara yang terjadi belakangan ini, masalah kebijakan
yang kerap kali diprotas karena tidak sesuai dan dinilai tidak
memikirkan rakyat. Ada juga masalah korupsi yang sudah tidak lagi asing
di dengar, juga krisis kepemimpinan yang saya nilai sebagai salah satu
akar permasalahan ditambah bertambahnya terus penduduk yang menyebabkan
Negara semakin sulit mengurus rakyatnya
Dengan adanya globalisasi, Indonesia dituntut untuk
melakukan akselerasi dalam penangan berbagai masalah tersebut. Jelas
sudah kita memerlukan koordinasi yang baik dalam menyelesaikan masalah
dan mencari akar permasalahan yang ada. Apakah Negara memang tidak
sanggup mengurus rakyat Indonesia yang tersebar dibatasi laut dengan
beragam kebudayaan dan karakter? Apakah memang kita belum lagi menemukan
pemimpin kuat, dengan segala kemampuannya dalam memanage Negara Indonesia? terlalu banyak yang diurus atau memang tidak bisa menguruskah akar permasalahannya?
Jika
saya mengatakan bahwa kita terlalu banyak orang yang diurus sehingga
pemeritah kewalahan, maka pemecahan masalah yang dapat diajukan adalah
penurunan tingkat kelahiran dengan program KB, pendidikan di
tempat-tempat terpencil sehingga orang semakin sadar akan masalah yang
ada. Namun, ada pertanyaan lagi dalam benak saya “mengapa pemerintah
dapat Mengurus rakyatnya dengan baik dan cepat menangani masalah
negaranya dengan cepat?” Cina juga Negara dengan penduduk yang banyak,
bahkan lebih banyak dari Indonesia. Hal tersebut saya lihat karena
pemerintah cina saya nilai sangat kuat, tidak hanya itu, hukum yang
berlaku juga sangat tegas mengikat. Cina mempunyai pemimpin yang
disegani oleh rakyatnya, sedangkan kepemimpinan pemimpin kita kerap kali
dipertanyakan.
Menurut saya, kedua-duanya adalah akar permasalahan yang
harus diselesaikan jika kita berbicara tentang akselerasi penyelesian
masalah. Cina, hampir saya bilang telah stabil dan sudah menyelesaikan
akar masalahnya. Sedangkan kita, mempunyai masalah baru setiap waktu.
Wajar jika tidak hanya masalah krisis kepemimpinan saja yang kita
perhatikan, tetapi masalah banyaknya orang yang dapat Negara kita ururs
dalam waktu cepat untuk mengahasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas juga tidak bisa tidak kita perhatikan.
II. BAGAIMANA PELAJAR INDONESIA BERSIKAP SEHARUSNYA
Sekarang
yang saya tanyakan, bagaimana kita mulai menyelesaikan masalah yang ada
ini? Siapakah yang seharusnya memulai gerakan untuk melakukan perbaikan
ini?
Setiap
orang dalam bangsa ini mempunya tugasya masing-masing dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Setiap anak kecil, mempunyai tugas untuk
belajar, setiap pendidik, mempunyai tugas untuk mendidik, setiap
orangtua mempunyai tugas dalam membentuk karaker dan membuka pikiran
setiap calon pemimpin yang diasuhnya.
Begitu
juga pelajar, yang sejak dulu telah kita ketahui berperan besar dalam
pembentukan bangsa Indonesia. Saya kira bukan hanya belajar pelajaran
akademis saja yang yang menjadi tugas utama seorang pelajar. Sebagai
orang yang dapat dikatakan terididik, kita seharusnya juga bertanggung
jawab dalam memikirkan langkah menyelesaikan masalah Negara ini. Bukan
hanya pelajar dapat dikatakan sebagai calon pemimpin di masa mendatang,
tapi juga agar pelajar tidak kehilangan tujuan belajar yang seharusnya
telah ditanamkan sejak kecil. Bukan hanya untuk bertahan hidup,
aktifitas pendidikan seharusnya bertujuan untuk pembangunan bangsa.
Mahasiswa, sebagai pelajar yang sudah
dapat dikatakan dewasa, seharusnya sudah mengerti dan tahu peranan
masing-masing dalam pembangunan bangsa. Yang ingin menjadi teknokrat
misalnya, persiapkan diri untuk membangun teknologi bangsa, yang menjadi
seorang economist, persiapkan diri untuk mengatur keuangan
Negara. Yang ingin menjadi pegawai, tidak salah menjadi pegawai, cukup
belajar yang rajin saja, karena ada orang yang akan mengatur seorang
pegawai dan pegawai pun mempunyai peran yang sangat penting dalam
membangun prekonomian banga.
Mahasiswa
yang mempunyai tujuan membangun bangsa, akan sangat kurang jika
tugasnya adalah hanya belajar pelajaran akademis saja. Mahasiswa harus
membuka matanya akan apa yang terjadi, apa permasalahan, apa akar
permasalahan, apa yang seharusnya dilakukan, apa goal yang
harusnya dicapai. Hal-hal seperti itu akan sangat kurang jika hanya
belajar di kelas saja. Mahasiswa seharusnya turun langsung dalam
mengawal pembangunan bangsa. Dan akan lebih baik, jika mahasiswa
mempunyai langkah taktis yang dapat dilakukan oleh kaumnya.
Ada
beberapa hal yang saya kira dapat dilakukan mahasiswa untuk mengawal
dan membentu pembangunan bangsa. Selain melakukan pengajian bagaimana
langkah penyelesain masalah dan tidak buta politik ,karena sangat jelas
pembangunan bangsa tidak lepas dalam masalah politik juga, mahasiswa
juga dapat melakukan langkah taktis. Seperti melakukan penelitian
tentang energi agar masalah tidak tercukupinya energi tidak ada lagi
dalam bangsa ini di masa mendatang, atau bahkan mengusahakan agar setiap
peneliti muda Indonesia, terutama mahasiswa, dapat melakukan
penelitiannya. Dapat juga Terjun dan berktifitas di lapangan seperti
demonstrasi, setelah melakukan pengajian akan penyelesain masalah
tentunya. Atau juga bekerja sama dengan LSM untuk memajukan pendidikan
dengan menjadi guru relawan atau menanggulangi masalah lingkungan.
Mengurangi pengangguran dengan menjadi pengusaha dan membuat lahan
pekerjaan, memajukan pertanian dengan survey ke lapangan , penelitian
dan melakukan penyuluhan, dan banyak hal lain yang dapat kita lakukan.
Hal_hal
seperti itu tidak hanya membantu Negara, tetapi juga menjadi bahan
simulasi yang baik ketika kita telah menyelesaikan pendidikan dan
bertangung jawab dalam mengatur bangsa ini menjadi tugas utama kita.
Semakin baik jika mahasiswa tidak hanya belajar simulasi lapangan,
tetapi juga belajar simulasi pemerintahan dengan berorganisasi. Karana
semua hal akan berkaitan dengan organisasi jika ingin terorganisir
dengan baik dan matang.
Dengan
berorganisasi, mahasiswa akan semakin matang dalam hal karakter ataupun
menentukan peran dalam pembangunan sesuai kemampuan dan kelebihannya.
Dengan berorganisasi, mahasiswa dapat mempunyai jaringan yang luas agar
infomasi dan langkah kedepan yang diambil ke depan akan semakin mudah.
Dengan berorganisasi juga, kita dapat mempunyai gambaran yang lebih
jelas tentang permasalahan politik yang ada. Kita juga belajar tentang
simulasi perpolitikan, karena pembangunan jelas tidak luput dalam
masalah politik. Tidak hanya itu, jika kita
berorganisasi, akan lebih mudah kita dalam mendapatkan jaringan politik,
jika kita ingin bergerak di bidang politik.
Banyak
hal lain juga tentunya yang dapat mahasiswa lakukan selain duduk di
kelas dan mengikuti kurikulum yang juga penting. Hal yang saya bahas dan
sebutkan mungkin sangat kurang jika anda bertanya apa yang seharusnya
mehasiswa lakukan. Dan apa yang saya tulis di sini hanya sebatas
pengamatan saya berorganisasi dan mengaji selama 7 bulan di kampus ITB
saja.
III KESIMPULAN
Indonesia
adalah Negara yang sudah 61 tahun merdeka dan masih mempunyai
permasalahan dasar yang belum dapat tertangani dengan baik dan
menimbulkan permasalahan baru. Karena ketidakmatangan itulah juga yang
menyebabkan Negara sulit untuk menyeleseika masalah yang
terjadi belakangan ini. Karena itulah kita segera mencari akar
permasalahan dan menyelesaikanya dengan cepat karena kita dituntut oleh
arus globalisasi.
Setiap
orang seharusnya dapat mempunyai peran dalam menyelesaikan masalah
Negara ini, terutama pelajar. Pelajar Indonesia sejak jaman dulu selalu
ikut ambil bagian dalam pergerakan bangsa ini. Karena pelajar Indonesia
adalah menusia terdidik dan mempunyai pandangan lebih luas dan jelas
tentang apa yang sebenarnya dan seharusnya terjadi, terutama mahasiswa
sebagai pelajar yang dinilai lebih matang dan dewasa dalam menentukan
sikap.
Setelah
kita lihat ternyata memang banyak yang dapat kita, sebagai mahasiswa
lakukan. Dan hal itu akan ada dan lebih matang jika kita saling bertukar
pikiran, banyak mengaji, membaca dan membuka pikiran dan tidak terlalu
pragmatis tentang apapun yang ada di sekitar kita. Dan hampir semua yang
akan kita lakukan itu bertemu dengan sesuatu bernama organisasi karena sesuatu akan matang jika diorganisir dengan baik.
Dengan
berorganisasi juga wawasan kita akan semakin luas karena bertemu dengan
orang-orang yang dapat saya ketakan sejenis, orang-orang yang peduli
terhadap pembangunan bangsa, penyelesaian mesalah yang dihadapi bangsa,
orang-orang yang mempersiapkan perannya ke depan. Jika kita berbicara
tentang pembangunan bangsa ke depan, kita juga berbicara tentang
politik, dan jika kita berbicara tentang politik, maka kita berbicara
tentang organisai. Dan hal itu, seharusnya sudah kita persiapkan dari
sekarang.
1 komentar:
yuk bermain permainan tebak angka
Depoit hanya 20.000
bisa menang puluhan juta rupiah
gabung saja di sini
www.togelpelangi.com
Posting Komentar