BUNYI
JANTUNG
Dua bunyi
jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama
siklus jantung.
Bunyi
jantung I bernada
rendah, lunak, dan relatif lama, sering dikatakan terdengar seperti “lub”.
Bunyi
jantung II memiliki
nada yang lebih tinggi, lebih singkat, dan tajam, sering dikatakan terdengar
seperti “dup”.
Dengan
demikian, dalam keadaan normal terdengar “lub, dup, lub, dup, lub, dup, ...”
Bunyi
jantung I berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan bunyi II berkaitan
dengan penutupan katup semilunaris. Pembukaan katup tidak menimbulkan bunyi
apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan
arteri-arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup.
Karena
penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan
ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung I menandakan
awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal
relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun dibawah
tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung II
menandakan permulaan diastol ventrikel.
Selain bunyi
jantung diatas terdapat bunyi jantung III dan IV.
Bunyi
jantung III bernada
rendah dan dalam keadaan normal terdengar ± 0,015 sampai 0,017 detik setelah
bunyi jantung II, terjadi akibat getaran cepat dari aliran darah saat pengisian
cepat dari ventrikel. Dapat terdengar pada anak sampai dewasa muda. Bunyi
jantung I, bunyi jantung II bersama-sama bunyi jantung III memberi suara derap
kuda → gallop rhythm.
Bila bunyi
jantung III terdapat pada orang tua dengan intensitas yang keras ( protodiastolic
gallop ) menandakan keadaan jantung memburuk. Protodiastolic gallop yang
terdengar di apeks menunjukkan perubahan pada ventrikel kiri ( gagal jantung
kiri ). Protodiastolic gallop yang terdengar di dekat ujung sternum menunjukkan
perubahan ventrikel kanan ( gagal jantung kanan ).
Bunyi
jantung IV disebabkan
kontraksi atrium yang mengalirkan darah ke ventrikel yang kompliansnya menurun.
Bunyi jantung IV ( atrial gallop ) kadang terdengar pada dewasa muda
0,08 detik sebelum bunyi jantung I dengan intensitas rendah. Bunyi jantung IV
pada orang tua dapat terjadi pada blok AV, hipertensi sistemik atau infark
miokard.
BISING JANTUNG
( CARDIAC MURMUR )
Bunyi
jantung abnormal, atau murmur ( bising jantung ) biasanya ( tetapi tidak
selalu ) berkaitan dengan penyakit jantung. Murmur yang tidak berkaitan dengan
patologi jantung, yang disebut murmur fungsional, lebih sering dijumpai
pada orang berusia muda.
Dalam
keadaan normal darah mengalir secara laminar; yaitu, cairan mengalir
dengan mulus dalam lapisan-lapisan yang berdampingan satu sama lain. Namun,
apabila aliran darah menjadi turbulen ( bergolak ), dapat terdengar bunyi. Bunyi
abnormal tersebut disebabkan oleh getaran yang terbentuk di struktur-struktur
di sekitar aliran yang bergolak tersebut.
Penyebab
tersering turbulensi adalah malfungsi katup, baik katup stenotik atau
insufisien.
Katup
stenotik adalah
katup yang kaku dan menyempit dan tidak membuka secara sempurna. Darah harus
dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan yang sangat tinggi,
sehingga terjadi turbulensi yang menimbulkan suara siulan abnormal serupa
dengan bunyi yang dihasilkan sewaktu memaksa udara melewati bibir yang
menyempit untuk bersiul.
Katup
insufisien adalah katup
yang tidak dapat menutup sepurna, biasanya karena tepi-tepi daun katup
mengalami jarigan parut dan tidak pas satu sama lain. Turbulensi terjadi
sewaktu darah mengalir berbalik arah melalui katup yang insufisien dan
bertumbukan dengan darah yang mengalir dalam arah berlawanan, menimbulkan
murmur yang berdesir atau berdeguk. Aliran balik darah demikian dikenal sebagai
regurgitasi. Biasanya katup jantung yang insufisien disebut katup
bocor, karena memungkinkan darah mengalir balik pada saat katup seharusnya
tertutup.
Suatu murmur
yang terjadi antara bunyi jantung I dan II ( lub-murmur-dup, lub-murur-dup )
mengisyaratkan murmur sistolik. Terdapat 2 macam murmur sistolik, yaitu
:
- Tipe ejeksi ( ejection systolic ) : timbul akibat aliran darah yang dipompakan (ejected) melalui bagian yang menyempit dan mengisi sebagian fase sistolik, misal : pada stenosis aorta.
- Tipe pansistolik ( pansystolic ) : timbul akibat aliran balik yang melalui bagian jantung yang masih terbuka dan mengisi seluruh fase sistolik, misal : pada insufisiensi mitral.
Jika terjadi
antara bunyi jantung II dan I ( lub-dup-murmur, lub-dup-murmur ) merupakan murmur
diastolik. Macam-macam murmur diastolik, yaitu :
· Mid-diastolic : terdengar pada
pertengahan fase diastolic.
· Early diastolic : terdengar segera
sesudah bunyi jantung II, timbul akibat aliran balik pada katup aorta.
· Pre-systolic : terdengar pada akhir
fase distolik, tepat sebelum bunyi jantung I.
Bunyi murmur
menandakan apakah murmur tersebut bersifat stenotik ( bunyi siulan ) atau
insufisien ( bunyi derik ).
Derajat
intensitas murmur ( bising jantung ) :
- Derajat 1 : bising yang sangat lemah
- Derajat 2 : bising yang lemah tetapi mudah terdengar
- Derajat 3 : bising agak keras tetapi tidak disertai getaran bising
- Derajat 4 : bising cukup keras dan disertai getaran bising
- Derajat 5 : bising sangat keras yang tetap terdengar bila stetoskop ditempelkan sebagian saja pada dinding dada
- Derajat 6 : bising paling keras dan tetap terdengar meskipun stetoskop diangkat dari dinding dada
1 komentar:
yuk bermain permainan tebak angka
Depoit hanya 20.000
bisa menang puluhan juta rupiah
gabung saja di sini
www.togelpelangi.com
Posting Komentar